Sabtu, 19 Oktober 2013

Iya, Lagi jatuh cinta

"kamu terlihat lebih feminim" kata seorang teman terhadapku. 
Saat dia mengatakan itu aku hanya tersenyum sambil ku timpali dengan gaya humor ku.
(dalam hati sedikit mengiyakan dan cukup senang karena ternyata ada yg perhatian hahahahahaha)


"Nu,ko sekarang kamu jadi sering pake gamis sih? Hayoo ada apa ini?"
ungkap salah satu sahabat ku. Aku hanya tertawa dengan menjelaskan beberapa alasan nya.

"Itu unu??Ada apa dengan anak itu,tumben banget" Aku dengar kalimat itu dari salah satu kaka angkatan yang dulu satu kepanitiaan denganku. Lagi - lagi hanya senyum (dalem hati sih ngakak sengakak ngakaknya)

Mungkin itu sebagian dari beberapa yang "mengomentari" penampilanku. Sampai ada yang pernah bilang begini "Style mu berubah, ada apa nih?Kamu lagi jatuh cinta yaa?"
Shock mendengar temen bilang gitu. Aku balas saja dengan jawaban "iya nih aku lagi suka sama orang" dengan agak sedikit kesal.

Ya wajar saja, mereka "kaget" dengan "hal" itu. Dengan melihat siapa aku dan kemudian aku "berubah" (meski ga sempurna yaa perubahanya).
Dengan semua itu, membuatku berpikir apa "sebegitunya" aku hingga saat aku berpenampilan seperti ini mereka semua "kaget". Ya sepertinya memang sesuatu yg "Langka" sampai ponakan perempuanku saja berkomentar
"Itu lo mbok googling hijab yang gampang kan ada, Nek penampilan bulik kayak cowok mulu, mana ada yang ngelamar"
Muke lele emang si nina. Ngomongnya begitu amat -___-" Biarpun gini gini tantemu ini wanita tulen tjoiiiii. 


Perubahan yang sedikit ini seakan penuh tanya siapa yg berhasil membuat ku seperti ini, ada apa denganmu nu? Salah makan kah?atau sakit panaskah??

Aku sudah berjilbab sejak mulai masuk SMP,itupun sebenarnya bisa dibilang paksaan dari bapak. Tanpa mendiskusikan dengan ku, saat pertama masuk SMP dengan bangga menjawab pertanyaan dari ibu koperasi "pak bahan seragam untuk biasa atau berjilbab" dengan tegas bapak menjawab \
"Semuanya untuk berjilbab" 
Ya aku menerima saja, toh sebenarnya keseharian ku sudah biasa akan hal itu, orangtua ku sudah membiasakan ku untuk memakai baju panjang + jilbab saat lebaran. Bisa dibilang semua baju lebaranku adalah baju muslim meski semuanya celana (Ya mungkin emak sudah paham karakterku begitu juga dengan mba nadiroh yang seneng banget ngebeliin baju buatku). Meski aku telah berjilbab di sekolah, dirumah aku masih suka dengan kaos oblong pendek, celana selutut dengan rambut pendek dan sesekali cepak. Bapak sangat tidak suka jika aku berambut panjang, katanya berantakan. Padahal saat SD aku sangat suka bereksperimen dengan rambutku. Tapi semua aku terima dengan biasa saja, panjang oke cepak ga masalah. Tapi sejak kelas 2 SMP aku sudah bertekad akan memakai jilbab dirumah juga!!! B|
Berlanjut SMA aku mulai mengenal jilbab lebar, Yap aku tertarik dengan jilbab seperti ini sejak SMA. Ga suka banget pake jilbab yang transparan, pengen banget dobel.Tapi di SMA ku belum usum alias ga lazim pake jilbab dobel apalagi lebar. Tapi temen2 rohisku sudah ada yg beberapa memaki jilbab lebarnya. Aku pun tak mau kalah, meski tak sepanjang mereka. hehe
Meski aku sangat suka memakai celana, tapi untuk masalah jilbab aku sudah berkomitmen apapun yang terjadi jilbabku harus dobel dan jangan terlalu pendek. haha
Meski begitu, saat SMA belum sekomitmen sekarang. Ya kalo les masih suka pake jilbab instan yang pendeknya cuma nutupin leher, dipadupadankan dengan jaket jadi ya cukup aman lah yaa hahhaa

Semenjak kuliah melihat kondisi kampus yang mba mba nya pada lebar lebar serta dobel mendobel jilbab itu lazim, ada sedikit kebahagiaan. Tahun pertama sudah berkomitmen "gue mau jadi seperti mereka" Yap terbukti sejak mentoring dandanan ku sudah mirip layaknya seorang "akhwat" dengan jilbab lebar,dobel pula rok (meski rok kampus) dan pake dekker (namanya lupa) pokoknya udah manteb banget deh.Lalu aku berhasil masuk ke Kaderisasi SKI (padahal ga mau di kaderisasi). Tapi pada akhirnya "mental" juga saat "kelabilan" akan badai itu datang lagi. Membuatku sempat menjauh dari Nya lagi hingga pada akhirnya aku putuskan untuk "kembali" menjadi diriku yang sebenarnya. This Is me, This is my sytle. If you dislike this, just unfriend me. So simple, right?

Sekarang aku ingin kembali menjadi lebih baik. Itu tidak salah bukan???
Meski tak langsung aku sudah mulai tertarik memakai dress, gamis dan sejenisnya. Aku tertarik BUKAN karena aku sedang jatuh cinta dengan seorang ihkwan atau siapapun. Ada beberapa alasan yang memang membuatku berpikir akan ini. Salah satunya kematian. Aku ingin menjadi lebih baik, meski hanya pada waktu tertentu saja, misal saat liqo, saat menghadiri kajian atau acara acra sejenisnya.
Suatu saat aku akan totalitas, tapi untuk sekarang untuk disemua kondisi aku belum bisa mungkin bisa di bilang belum MAU. hehe


Perubahan ini sepertinya membuat beberapa orang terdekatku "bahagia"
Salah satunya Mba Nadhiroh, kaka perempuan ku yang sepertinya bahagia sekali adek "perempuanya" ini mau memakai gamis. Saat melihat perubahan jilbabku pun dia begitu penasaran hahaha
Terbukti dengan aksinya memberiku dua buah gamis sekaligus. Oh meennn.... Sebegitu bahagianya kah engkau kakakk ahahha
Ya walau gamis itu baru aku pakai di acara- acara tertentu saja. hehe belum berani total nanti dikira in aku lagi ngarep di taarufin sama ikhwan -____-" sory yeee, kalo niatnya gitu udah dari dulu kelles.

Aku ingin memenuhi janjiku padanya, seseorang yang begitu aku cintai. Seorang laki- laki yang begitu sangat mencintaiku melebihi nyawanya. Meski dia dingin, kaku tapi terkadang dia hangat juga. Apa salah jika aku ingin membahagiakan dia disurga sana??
Aku ingin lebih baik, menjadi perempuan yang baik, menjadi seorang anak sholehah yang siapa tau dengan begini aku bisa menghindarkan nya dari api neraka sukur- sukur bisa masuk surga bareng - bareng.
Aku tau, aku belum bisa sempurna, tapi minimal sudah ada kemauan ku untuk berubah. Ya meski aku tetap saja aku tak bisa melepaskan seratus persen style ku itu. Hal ini cukup dilematis. Tenyata berhijrah itu tak semudah membalik telapak tangan. Ada beberap hal yg pada akhirnya aku mengorbankan setiaku pada Nya. Tapi bukankah dia MAHA TAU??
Ya ALLOH jika ini salah, segera beri aku hidayah untuk totalitas tanpa batas di jalan Mu. Aku tak ingin menjadi salah satu yang gugur di jalan Mu. Tapi sepertinya label "gugur" sudah di sematkan padaku. Ah aku tak peduli. Toh aku hanya butuh Engkau saja, terserah mereka mau mengatakan, mencap apa. Biarlah.

Meski belum sempurna, aku ingin jadi lebih baik. :D
Ya ALLOH aku mencintai dia, aku ingin bersama dia di surga.
Ya aku memang sedang jatuh cinta, jatuh cinta pada ayahku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar